Jumat, 01 Mei 2015

Morfologi Dan Anatomi Reptil


Contoh morfologi reptil

Morfologi Dan Anatomi Reptil
Morfologi Dan Anatomi Reptil

Ciri-ciri Reptil
Kelas Reptil memiliki ciri khusus untuk membedakan dengan hewan vertebrata lain, diantaranya :
a. Kelenjar kulit
Reptil pada dasarnya hanya memiliki sedikit kelenjar kulit dikarenakan ada sisik epidermal kering pada reptil. Misalkan pada ular dan kadal yang kulitnya kadangkala berganti kelenjar mukus dan kelenjar kloaka pada buaya berfungsi selama masa bercumbu. Beberapa kadal juga memiliki kelenjar endokrin didekat kloaka di masa kawin. Kadal ini memiliki lubang-lubang disebut sebagai lubang preanal atau lubang femoral, umumnya pada betina lebih kecil atau ditemukan hanya pada pejantan. Kelenjar ini menjadi sangat aktif pada musim kawin.
b. Sisik epidermal
Sisik epidermal terlihat jelas pada kadal dan ular. Sisik epidermal secara terus menerus diproduksi oleh karena pertumbuhan dari lapisan stratum germinativum epidermis dan umumnya berlipat sehingga menjadi tumpang tindih satu sama lain. Ketika lapisan sisik epidermal tumbuh sempurna atau secara utuh, akhirnya menjadi terpisah dari stratum germinativum dan tampak sebagai benda mati. Ular dan kadal sisik-sisiknya berganti dikenal dengan proses ekdisis. Sebelum berlangsung proses ekdisis, sisik-sisik baru yang menggantikan sisik yang tua sudah terbentuk. Pergantian kulit pada ular dilakukan secara sekaligus, berbeda dengan kadal, buaya, penyu dan kura-kura, serta tuatara yang melepasnya dalam bentuk potongan dan serpihan
c. Gigi
Pada kura-kura dan penyu tidak memiliki gigi sama sekali, tetapi diganti dengan lapisan tanduk baik di rahang atas maupun bawah seperti layaknya paruh burung. Reptilia lain umumnya memiliki gigi dan berkembang baik. Gigi segera diganti jika tanggal. Pada crocodilia giginya lebih seragam, berbentuk kerucut, kelengkapan giginya mengarah pada gigi tipe thecodant.Sebagian besar kadal memiliki gigi seragam atau homodont. Ada (sedikit) reptilia yang memiliki gigi seri, taring dan geraham, sehingga pertumbuhan gigi ini mengarah ke tipe heterodont. Sebagian kecil kadal memiliki gigi yang tumbuh pada langit-langit mulut, tetapi umunya melekat pada rahang. Tipe gigi pada reptil terbagi menjadi dua , yaitu ; tipe acrodont, hanya melekat pada rahang sehingga tidak terletak pada lubang rahang. Yang kedua adalah tipe Pleurodont, yaitu gigi berada dan melekat pada sisi dalam rahang.
d. Alat gerak (appendages) dan lokomasi
Reptile selama sejarah evolusinya telah menggunakan berbagai macam gerakan, ada yang dapat berenang, berjalan atau berlari di daratan, menggali liang, memanjat dan bahkan dapat meluncur di udara. Contoh terbaik tipe dasar tungkai reptilian adalah pada kadal. Setiap tungkai biasanya memiliki 5 jari dan setiap jari bercakar. Banyak kadal dapat berlari dengan 4 tungkai, tetapi ada yang hanya menggunakan 2 tungkai belakang saat berlari. Ada kadal yang mampu memanjat permukaan vertical misalnya pada kelompok tokek karena ada alat tambahan berupa kait. Beberapa kadal dari genus Draco mampu meluncur di udara, karena meiliki kulit tambahan seperti jarring yang lebar di setiap sisi tubuh tetapi tidak memiliki tungkai. Dua pasang tungkai pada kadal tidak selalu pentadaktil, terkadang jari-jari pada satu atau kedua pasang tungkai menghilang. Kadal tak bertungkai dikelompokkan dalam family Ellidae atau family Anguidae sehingga nampak seperti ular. Buaya mampu berjalan di atas tanah sebaik berenang di air. Mungkin jaringan selaput antar jari tersebut bervariasi, akan tetapi kecepatan di air di sempurnakan oleh gerakan tubuh mengombak ke samping.
Reptil yang teradaptasi sangat baik untuk kehidupan akuatik adalah kura-kura laut. Tungkainya termodifikasi menjadi sirip, kuku mereduksi atau tidak ada. Kura-kura tanah memiliki tungkai yang kuat dan mampu mengangkat tubuh untuk bergerak. Kura-kura laut dan air tawar dapat merubah berat badannya secara spesifik, sehingga mampu bertahan dalam air pada kedalaman tertentu, dapat mengambang di permukaan atau bergerak di dasar kolam. Kemungkinan ini dicapai dengan merubah volume udara di paru-paru dan dengan menambah atau mengurangi jumlah air yang disimpan di kloaka.
Gerakan melata pada ular adalah hal yang menarik. Ternyata ular melata bergerak dengan cara berbeda. Ada 4 tipe gerakan maju, yaitu berombak horizontal, rectilinear, concertina, dan sidewinder. Rattlesnake dan ular berbisa memiliki lubang sensor khusus di setiap sisi kepal.
Sistem Pencernaan
Morfologi Dan Anatomi Reptil Sistem Pencernaan
Morfologi Dan Anatomi Reptil Sistem Pencernaan
Pada sistem pencernaan dibedakan antara tractus digestivus dan glandula digestoria.
a.  Tractus Digesntivum
Terdiri dari: cavum oris, pharynx, esophagus, vetriculus, intestinum tenve, cecum, intestinum crassum dan cloaca.
Didalam cavum oris terdapat dentes yang berbentuk canus. Dentes ini berbentuk pleurodont, artinya menempel pada sisi samping gingiva, sedikit melengkung ke arah medial cavum oris.
Selain itu dalam cavum oris terdapat lingua yang berpangkal pada Os hyldeum di sebelah caudal cavum oris, ujungnya bersifat befida.
b. Glandula digestaria
Terdiri dari hepar dan pancreas, empedu yang dihasilkan oleh hepar ditampung kantong yang disebut vesica fellea.
Hepar terdiri atas 2 lobi, yaitu sinister dan dexter dan berwarna coklat kemerahan. Vesica fellea terletak pada tepi coudal lobus dexter hepatis.
Pancreas terletak dalam suatu lengkung antara ventriculus dan duodenum. Ductus cysticus dari vesica fellea menuju jaringan pancreas bergabung dengan ductulli pancreatici, kemudian keluar menjadi satu ductus yang besar disebut hepato- pancreaticus atau ductus choledochus yang bermuara pada duodenum.
Ventriculus terikat pada dinding tubuh dengan perantaraan suatu alat penggantung yang disebut mesogastrium. Kemudian alat penggantung instestinum tenue disebut mesenterium, alat penggantung intestinum crassum (rectum) disebut mesorectum. Antara permukaan dorsal hepar dan ventriculus terdapat suatu lipatan tipis yaitu omentum gastrohepaticum. Omentum ini memanjang ke caudal disebut omentum duodeno- hepaticum yang menghabungkan hepar dengan duodenum.
Sistem Respirasi
Morfologi Dan Anatomi Reptil Sistem Respirasi
Morfologi Dan Anatomi Reptil Sistem Respirasi
Umumnya reptilia mempunyai trachea yang panjang dimana dindingnya dilengkapi oleh sejumlah cincin cartilago.
Larinx terletak di ujung anterior trachea. Dinding larinx ini dilengkapi oleh cartilago cricoida dan cartilago anytenoidea.
Kearah posterior trachea membentuk percabangan (bifurcatio) menjadi bronchus kanan dan bronchus kiri, yang masing- masing menuju ke pulmo kanan dan pulmo kiri.
bagian internal pulmo terbagi tidak sempurna dan menjadi 2 bagian, yaitu bagian anterior berdinding saccuter sedang bagian posterior berdinding licin, tidak vasculer dan berfungsi terutama untuk reservoir. Pada ular umumnya pulmo mempunyai lekukan- lekukan yang asymetris, dan pulmo kanan selalu sangat pamang.
Sistem Ekskresi
Morfologi Dan Anatomi Reptil Sistem Ekskresi
Morfologi Dan Anatomi Reptil Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi pada reptil berupa ginjal, paru- paru,kulit dan kloaka. Kloaka merupakan lubang untuk mengeluarkan zat-zat hasil metabolisme.
Sistem Reproduksi
Jantan
– Memiliki alat kelamin khusus : hemipenis
– Sepasang testis
– Memiliki epididimis
– Memiliki vas deferens
Betina
– Memiliki sepasang ovarium
– Memiliki saluran telur (oviduk)
– Berakhir pada saluran kloaka
Reptil betina menghasilkan ovum di dalam ovarium. Ovum kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju kloaka.
Reptil jantan menghasilkan sperma di dalam testis. Sperma bergerak di sepanjang saluran yang langsung berhubungan dengan testis, yaitu epididimis. Dari epididimis sperma bergerak menuju vas deferens dan berakhir di hemipenis. Hemipenis merupakan dua penis yang dihubungkan oleh satu testis yang dapat dibolak-balik seperti jari-jari pada sarung tangan karet. Pada saat kelompok hewan reptil mengadakan kopulasi, hanya satu hemipenis saja yang dimasukkan ke dalam saluran kelamin betina.
Ovum reptil betina yang telah dibuahi sperma akan melalui oviduk dan pada saat melalui oviduk, ovum yang telah dibuahi akan dikelilingi oleh cangkang yang tahan air. Hal ini akan mengatasi persoalan setelah telur diletakkan dalam lingkungan basah. Pada kebanyakan jenis reptil, telur ditanam dalam tempat yang hangat dan ditinggalkan oleh induknya. Dalam telur terdapat persediaan kuning telur yang berlimpah.
Hewan reptil seperti kadal, iguana laut, beberapa ular dan kura-kura serta berbagai jenis buaya melewatkan sebagian besar hidupnya di dalam air. Namun mereka akan kembali ke daratan ketika meletakkan telurnya.
Sistem Peredaran Darah
Morfologi Dan Anatomi Reptil Sistem Peredaran Darah
Morfologi Dan Anatomi Reptil Sistem Peredaran Darah
Terdiri dari 2 atria, yaitu atrium dextrum dan sinistrum, 2 ventriculus yaitu ventriculus dexter serta ventriculus sinister, dan sinus venosus.
Atrium dextrum dipisah dengan atrium sinistrum oleh septum atriarum. Antara atrium dan ventriculus ada sekat yang disebut apertura atriovenricularis dengan katup valvula atrioventricularis.
Ventriculus dexter dipisah dari ventriculus sinister oleh septum ventriculorum ialah tidak sempurna sehingga darah di ventriculus dexter dan sinister untuk sebagian masih tercampur.
Dari ventriculus dexter keluar areus aortae sinister yang membelok ke kiri, dan arteria pulmanalis yang bercabang dua masing- masing ke pulmo. Dari ventruculus sinister keluar arcus aortae dexter yang membelok ke kanan dan mempercabangkan sebuah arteria yang berjalan ke arah cranial yaitu arteria carotis communis.
Arteria carotis communis ini akan bercabang dua menjadi arteria carotis communis dexter dan sinister yang masing-masing baik dexter maupun sinister akan bercabang lagi menjadi arteria carotis externa dan interna.
Arteria carotis communis interna kiri akan membuat suatu hubungan dengan arcus aortae sinister. Arcus aortae dexter dan sinister, masing-masing berjalan ke caudal dan keduanya bertemu di medial untuk menjadi satu pembuluh yang besar disebut aorta dorsalis.
Sebelum kedua arcus aortae ini bertemu, arcus aortae dexter terlebih dulu mempercabangkan arteria esophagus yang menuju ke esophagus, kemudian juga mempercabangkan arteria subelavia dexta dan sinistra yang menuju ke extremitas anterior.
Sinus venosus menerima darah dari vanae besar, ialah vena cova superior dexta dan sinistra, dan vena cava inferior yang datang dari bagian caudal tubuh setelah menerima vena hepatica terlebih dulu. Dari sinus venosus darah kemudian menuju ke atrium dextrum. Yang masuk ke atrium sinistrum ialah vanae pulmonalis yang berisi darah arterial dari pulmo.

0 komentar:

Posting Komentar