Assalammualikum Wr. Wb. Kali ini saya akan memposting cerita Inspiratif untuk para pembaca. Cerita ini sangat menginspirasi bagi para pembaga untuk memotivasi diri kita agar lebih bersyukur dalam menjalani hidup. Berikut cuplikan cerita tersebut.....
Kisah Inspiratif Saya Mencari Istri Yang Setia Untuk Suamiku
Ini merupakan kisah nyata dari Wanita muda yang menderita tumor otak stadium akhir yang bernama Feng Ying, 23 Tahun istri dari pemuda tampan bernama Yang Haibing yang bekerja sebagai seorang karyawan di kantor pos. Yang Haibing adalah seorang suami yang sangat mencintai istrinya. Walaupun mereka belum lama saling mengenal. Haibing memutuskan untuk menikahi Ying ying walaupun awalnya orang tua Haibing tidak merestui hubungan mereka dan Haibing mengetahui penyakit yang diderita Ying Ying. Dengan usaha haibing yang gigih dia berhasil meluluhkan hati kedua orang tuanya, mereka Hidup sangat bahagia.
Dengan pernuh perhatian haibing merawat Ying Ying yang sedang dalam keadaan sakit. menggendong dan mencuci kakinya setiap hari. Hingga suatu saat sang suami meminta Ying Ying untuk menjalankan operasi kedua. Awalnya Ying Ying menolak sampai akhirnya Haibing meluluhkan hatinya. sehari sebelum keberangkatannya ke Beijing untuk operasi tempurung kepala Ying Ying menyampaikan impiannya pada sebuah Reality Show Untuk mencarikan istri yang setia untuk suaminya ketika dia tidak bisa bangun lagi saat operasi usai.
Dengan biaya yang tidak sedikit haibing rela menjual rumah mereka untuk membiayai operasi Ying ying. Karena perjuangan dan kegigihan sang suami pada akhirnya program Reality Show ( Panggung Impian ) tersebut membiayai seluruh operasi Ying Ying dengan kwalitas dokter terbaik. Sebelum menjalani oprasi, Haibing berkata " Kumohon... Kau harus keluar! saya bisa menunggu selamanya kamu disini.. aku tidak bisa kehilangan kamu.. Saya tidak akan pergi, saya akan menunggumu di pintu ruang operasi.. aku akan menunggumu keluar...aku ingin hidup bersamamu selamanya.." Pada tanggal 6 Mei 2014, Feng Ying telah melakukan operasi di rumah sakit Tiantan Beijing. Dengan semangatnya yang kuat untuk bertahan hidup serta suami yang selalu memotivasi dan setia mendampingi dalam keadaan apapun akhirnya operasi Ying Ying berhasil dan saat ini mereka hidup dengan bahagia.
Berikut adalah Link video inspirasi tersebut:
Kisah Inspiratif Saya mencari Istri yang Setia Untuk Suamiku https://www.youtube.com/watch?v=ThvXDyOTjcI Kisah Inspiratif Manusia Untuk Apa Jatuh Cinta https://www.youtube.com/watch?v=Hz5Nl_EwAX8
Ciri-ciri hewan yang tergolong kedalam filum Annelida Habitat di tanah yang lembab, air laut, air tawar Annelida merupakan hewan tripoblastik yang sudah
memiliki rongga tubuh sejati (hewan selomata).Namun Annelida merupakan
hewan yang struktur tubuhnya paling sederhana. Tiap segmen dipisahkan
oleh septa, Tubuh bilateral simetris, bersegmen, berbentuk tubular,
memanjang sumbu tubuh Ukuran dan bentuk tubuh. Annelida memiliki panjang
tubuh sekitar 1 mm hingga 3 m. Contoh annelida yang panjangnya 3 m
adalah cacing tanah Australia. Bentuk tubuhnya simetris bilateral dan
bersegmen menyerupai cincin, sehingga tubuh Annelida menyerupai
rangkaian cincin. Hewan filum Annelida berasal dari kata latin
“annul/annelus = cincin, gelang” dalam bahasa Yunani “eidos = bentuk”
yang dikenal sebagai cacing gelang. Tubuh anggota filum annelida bersegmen tertutup
kutikula yang merupakan hasil sekresi dari epidermis, sudah ada ronnga
tubuh (coelom), dengan metamerisme sebagai ciri utamanya: pembagian
rongga tubuh, sistem persyarafan, peredaran darah, dan sistem
ekskresinya metamerik. Saluran pencernaan lengkap (mulut-usus-anus),
berbentuk tubular, memanjang sumbu tubuh. Respirasi dengan menggunakan epidermis ataupun
insang (pada cacing tabung, misalnya) pada somit tertentu, epidermis
permukaan kulit (difusi) dan insang (pada polychaeta). Respirasi yang
terjadi pada Annelida dengan cara aerob, O¬2 & CO2 berdifusi via
kulit menggunakan epidermis pada seluruh permukaan tubuh, namun ada juga
yang menggunakan insang pada polychaeta. Hanya terjadi ketika kulit
dalam kondisi lembab. Annelida umumnya bereproduksi secara seksual dengan
pembantukan gamet.Namun ada juga yang bereproduksi secara aseksual yaitu
fregmentasi, yang kemudian beregenerasi.Organ seksual annelida ada yang
menjadi satu dengan individu (hermafrodit) dan ada yang terpisah pada
individu lain (gonokoris). Organ reproduksi hermafrodit (kelas
olygochaeta dan hirudinea), dengan hewan langsung berbentuk hewan
dewasa, atau berumah dua (kelas archiannelida dan polychaeta), dengan
melalui fase larva trokofor. Hidup di dalam tanah yang lembab, dalam laut dan dalam air.
Umumnya annelida hidup bebas, ada yang hidup dalam liang, beberapa
bersifat komensal pada hewan akuatis, dan ada juga yang bersifat parasit
pada vertebrata. Alat gerak, kontraksi otot tubuh dan setae (rambut
kaku) pada tiap segmen (polygochaeta dan olygochaeta). Tiap segmen
terdapat parapodia; untuk lokomosi, Parapodia terdiri dari sejumlah
seta; Seta terdiri dari notopodium, neuropodium, acicula & otot yang
bekerja untuk berjalan, merangkak, bersembunyi atau berenang. Ekskresi dilakukan oleh organ ekskresi yang terdiri dari nefridia, nefrostom, dan nefrotor.Nefridia
( tunggal – nefridium ) merupaka organ ekskresi yang terdiri dari
saluran.Nefrostom merupakan corong bersilia dalam tubuh.Nefrotor
merupaka npori permukaan tubuh tempat kotoran keluar.Terdapat sepasang
organ ekskresi tiap segmen tubuhnya. Saraf dan Indera. saraf tangga tali ( ganglion
berderet berpasangan) Statosidaà indra keseimbagan, peka terhadap
cahaya. Ganglia otak terletak di depan faring pada anterior Sirkulasi. peredaran darah tertutup. Darahnya
mengandung hemoglobin, sehingga berwarna merah.Pembuluh darah yang
melingkari esofagus memiliki struktur lebih berotot, berfungsi memompa
darah ke seluruh tubuh.
Aves adalah hewan yang paling banyak dikenal karena aktif pada
siang hari dan unik dalam memiliki bulu sebagai penutup tubuh serta
memiliki sayap sehingga dapat terbang. Kata aves berasal dari bahasa
latin yang dipakai sebagai nama kelas, sedangkan ornis berasal dari
bahasa Yunani, dipakai dalam “ornithology” memiliki arti ilmu yang
mempelajari burung-burung.
Aves merupakan vertebrata yang hidup di darat, memiliki bulu hampir
di seluruh tubuhnya dan sayap yang berasal dari elemen-elemen tubuh
tengah dan distal sehingga dapat digunakan untuk terbang. Berikut ini merupakan ciri-ciri Aves, yaitu:
a. Tubuh tertutup dengan bulu,
b. Dua pasang anggota gerak, sepasang anterior umumnya mengalami
modifikasi menjadi sayap untuk terbang, sepasang posterior diadaptasikan
untuk berjalan, bertengger atau berenang,
c. Rangka ringan, kuat osifikasi sempurna, beberapa tulang berfusi
menimbulkan kekakuan, mulut dengan paruh yang menonjol diselaputi zat
tanduk, tidak bergigi pada burung yang hdup sekarang,
d. Jantung dengan empat ruang pompa, dua atrium, dua ventrikel yang terpisah,
e. Respirasi dengan paru-paru,
f. Dua belas pasang saraf kranialis,
g. Eksresi dengan ginjal metanefros,
h. Suhu tubuh pada dasarnya konstan,
i. Fertilisasi interal
Bulu adalah ciri khas kelas aves yang tidak dimiliki oleh vertebrata
lain. Hampir seluruh tubuh aves ditutupi oleh bulu, yang secara
filogenetik berasal dari epidermal tubuh, yang pada reptile serupa
dengan sisik. Secara embriologis bulu aves bermula dari papil dermal
yang selanjutnya mencuat menutupi epidermis. Dasar bulu itu melekuk ke
dalam pada tepinya sehingga terbentuk folikulus yang merupakan lubang
bulu pada kulit. Selaput epidermis sebelah luar dari kuncup bulu
menanduk dan membentuk bungkus yang halus, sedang epidermis membentuk
lapisan penyusun rusuk bulu.Sentral kuncup bulu mempunyai bagian
epidermis yang lunak dan mengandung pembuluh darah sebagai pembawa
zat-zat makanan dan proses pengeringan pada perkembangan selanjutnya. Berdasarkan susunan anatomis bulu dibagi menjadi:
a) Filoplumae, Bulu-bulu kecil mirip rambut tersebar di seluruh tubuh.
Ujungnya bercabang-cabang pendek dan halus. Jika diamati dengan seksama
akan tampak terdiri dari shaft yang ramping dan beberapa barbulae di
puncak.
b) Plumulae, Berbentuk berbentuk hampir sama dengan filoplumae dengan perbedaan detail.
c) Plumae, Bulu yang sempurna.
d) Barbae
e) Barbulae, Ujung dan sisi bawah tiap barbulae memiliki filamen kecil
disebut barbicels yang berfungsi membantu menahan barbula yang saling
bersambungan. Susunan plumae terdiri dari :
– Shaft (tangkai), yaitu poros utama bulu.
– Calamus, yaitu tangkai pangkal bulu.
– Rachis, yaitu lanjutan calamus yang merupakan sumbu bulu yang tidak
berongga di dalamnya. Rachis dipenuhi sumsum dan memiliki jaringan.
– Vexillum, yaitu bendera yang tersusun atas barbae yang merupakan
cabang-cabang lateral dari rachis. Lubang pada pangkal calamus disebut
umbilicus inferior, sedangkan lubang pada ujung calamus disebut
umbilicus superior. Bulu burung pada saat menetas disebut neossoptile,
sedangkan setelah dewasa disebut teleoptile. Menurut letaknya, bulu aves dibedakan menjadi:
– Tectrices, bulu yang menutupi badan.
– Rectrices, bulu yang berada pada pangkal ekor, vexilumnya simetris dan berfungsi sebagai kemudi.
– Remiges, bulu pada sayap yang dibagi lagi menjadi:
a. Remiges primarie yang melekatnya secara digital pada digiti dan secara metacarpal pada metacarpalia.
b. Remiges secundarien yang melekatnya secara cubital pada radial ulna.
c. Remiges tertier yang terletak paling dalam nampak sebagai kelanjutan sekunder daerah siku.
– Parapterum, bulu yang menutupi daerah bahu.
– Ala spuria, bulu kecil yang menempel pada ibu jari (Jasin, 1984).
Morfologi Burung merpati
Tubuh burung dibedakan atas caput(kepala), cervix(leher) yang biasanya panjang, truncus (badan) dan cauda (ekor).
Sepasang extremitas anterior merupakan ala (sayap) yang terlipat seperti huruf Z pada tubuh waktu tidak terbang.
Extremitas posterior berupa kaki, otot daging paha kuat, sedang bagian bawahnya bersisik dan bercakar.
Mulut mempunyai rostum (paruh) yang terbentuk oleh maxilla pada ruang atas dan mandibula pada ruang bawah.
Bagian dalam rostum dilapisi oleh lapisan yang disebut cera, sedang
sebelah luar dilapisi oleh pembungkus selaput zat tanduk. Pada atap
paruh atas terdapat lubang hidung (nares interna pada sebelah dalam dan
nares externa sebelah luar).
Organon visus relatif besar dan terletak sebelah lateral pada kepala
dengan kelopak mata yang berbulu. Pada sudut medial terdapat membrana
nicitan yang dapat ditarik menutup mata. Di belakang dan di bawah
tiap-tiap mata terdapat lubang telinga yang tersembunyi di bawah bulu
khusus. Di bawah ekor terdapat anus. Anatomi Burung Merpati
1. Sistem pencernaan
Tractus digestivus terdiri atas paruh, covum oris; yang di dalamnya
terdapat lingua kecil runcing yang dibungkus oleh lapisan zat tanduk.
Sebagai lanjutannya adalah pharynx yang pendek, kemudian œsophagus yang
panjang dan beberapa burung terjadi perluasan yang disebut crop, sebagai
tempat penimbunan bahan makanan sementara dan pelunakan. Dari crop
masuk saluran yang sering disebut gizard. Proventriculus menghasilkan
cairan lambung (asam) sedangkan ventriculus berdinding tebal berlapis
jaringan epitel yang keras sebelah dalam yang menghasilkan sekresi.
Di dalam gizard sering terdapat batu kerikil yang berfungsi membantu
penggilingan makanan. Oleh karena itu beberapa jenis burung sengaja
menelan batu kerikil, sebagai pengganti tugas gigi yang tidak dimiliki
oleh burung.
Dari lambung akan dilanjutkan oleh intestinum yang terbagi atas bagian
halus dan bagian akhir adalah rectum dan kemudian cloaca dan yang
terakhir adalah anus.
Pada intestinum terdapat rumbai-rumbai sebagai cæcum yang merupakan
saluran buntu. Di sebelah dorsal cloaca terdapat suatu bursa fabricii
pada hewan yang masih muda. Fungsi yang sebenarnya belum diketahui,
hanya yang jelas penting untuk determinasi.
Hepar sebagai salah satu kelenjar pencernaan relatif besar, bewarna
merah coklat dengan beberapa lobi. Pada beberapa aves memiliki vesica
fellea sebagai penampung billus. Pada burung merpati vesica fellea tidak
ada. Glandulæ pancreaticus biasanya memiliki tiga saluran yang
menyalurkan sekresinya ke intestinum. Sehubungan dengan makanan, terjadi
adaptasi paruh. 2. Sistem Pernapasan
burung membutuhkan oksigen dalam jumlah yang jauh lebih besar
dibandingkan yang dibutuhkan hewan menyusui. Itulah mengapa paru-paru
burung diciptakan dengan rancangan yang jauh berbeda. pada burung,
aliran udara cuma satu arah. Udara baru datang pada ujung yang satu, dan
udara yang telah digunakan keluar melalui lubang lainnya. Hal ini
memberikan persediaan oksigen yang terus-menerus bagi burung, yang
memenuhi kebutuhannya akan tingkat energi yang tinggi.
Michael Denton, seorang ahli biokimia Australia serta kritikus
Darwinisme yang terkenal menjelaskan paru-paru unggas sebagai berikut:
Dalam hal burung, bronkhus (cabang batang tenggorokan yang menuju
paru-paru) utama terbelah menjadi tabung-tabung yang sangat kecil yang
tersebar pada jaringan paru-paru. Bagian yang disebut parabronkhus ini
akhirnya bergabung kembali, membentuk sebuah sistem peredaran
sesungguhnya sehingga udara mengalir dalam satu arah melalui paru-paru.
Aves bernafas dengan paru-paru yang berhubungan dengan kantong udara
(sakus pneumatikus) yang menyebar sampai ke leher, perut dan sayap. Kantong udara terdapat pada :
– Pangkal leher (servikal)
– Ruang dada bagian depan (toraks anterior)
– Antar tulang selangka (korakoid)
– Ruang dada bagian belakang (toraks posterior)
– Rongga perut (saccus abdominalis)
– Ketiak (saccus axillaris) Fungsi kantong udara :
• Membantu pernafasan terutama saat terbang
• Menyimpan cadangan udara (oksigen)
• Memperbesar atau memperkecil berat jenis pada saat burung berenang
• Mencegah hilangnya panas tubuh yang terlalu banyak.
Paru-paru burung bekerja dengan cara yang sama sekali berbeda dengan
hewan menyusui. Hewan menyusui menghirup dan membuang udara melalui
batang tenggorokan yang sama. Namun pada burung, udara masuk dan keluar
melalui ujung yang berlawanan. “Rancangan” khusus semacam ini diciptakan
untuk memberikan volume udara yang diperlukan saat terbang. Inspirasi : udara kaya oksigen masuk ke paru-paru.
Otot antara tulang rusuk (interkosta) berkontraksi sehingga tulang rusuk
bergerak ke luar dan tulang dada membesar. Akibatnya teklanan udara
dada menjadi kecil sehingga udara luar yang kaya oksigen akan masuk.
Udara yang masuk sebagian kecil menuju ke paru-paru dan sebagian besar
menuju ke kantong udara sebagai cadangan udara. Ekspirasi : otot interkosta relaksasi sehingga
tulang rusuk dan tulang dada ke posisi semula. Akibatnya rongga dada
mengecil dan tekanannya menjadi lebih besar dari pada tekanan udara
luar. Ini menyebabkan udara dari paru-paru yang kaya karbondioksida ke
luar. Aliran udara searah dalam paru-paru burung didukung oleh suatu
sistem kantung udara. Kantung-kantung ini mengumpulkan udara dan
memompanya secara teratur ke dalam paru-paru. Dengan cara ini, selalu
ada udara segar dalam paru-paru. Sistem pernafasan yang rumit seperti
ini telah diciptakan untuk memenuhi kebutuhan burung akan jumlah oksigen
yang tinggi. Pernafasan burung saat terbang : Saat terbang
pergerakan aktif dari rongga dada tidak dapat dilakukan karena tulang
dada dan tulang rusuk merupakan pangkal perlekatan otot yang berfungsi
untuk terbang. Saat mengepakan sayap (sayap diangkat ke atas), kantong
udara di antara tulang korakoid terjepit sehingga udara kaya oksigen
pada bagian itu masuk ke paru-paru. `
Alat ekskresi berupa ren yang relatif besar, bewarna merah coklat,
tertutup oleh peritonium (retroperitonial). Tiap-tiap ren terbagi atas 4
lobi. Dari dataran ren adalah ventral keluar ureter yang sempit menuju
ke cauda dan berakhir pada cloaca.
Ginjal bertipe metanefros berwarna coklat tua. Saluran ureter bermuara
langsung pada kloaka dan tidak ada kandung kemih. Ekskret semi solid
(mengandung urat). Kelenjar adrenal sepasang, pada pertukaran ventral
ginjal. Sekret dari gonad mengatur karakteristik seksual sekunder (bulu,
jengger, dan gembel).
Fertilisasi terjadi di dalam. Ovarium hanya satu yang sebelah kiri.
Sebelum telur dikeluarkan mendapat penutup albumin dan cangkang dalam
oviduk, maka inkubasi adalah 16-18 hari .Pada hewan jantan terdapat
sepasang testis yang bulat berwarna putih, melekat di sebelah anterior
dari ren dengan suatu alat penggantung. Testis di sebelah kanan lebih
kecil dari pada yang kiri. Dari masing-masing testis terjulur saluran
vasa diferensia sejajar dengan ureter yang berawal dari ren.
Pada sebagian aves, memiliki vesicula seminalis yang merupakan
gelembung kecil bersifat kelenjar dan bagi tempat menampung sementara
sperma sebelum dituangkan melalui pupil yang terletak pada kloaka. Pada
hewan betina terdapat sepasang ovari, hanya yang dekskum mengalami
atrophis (mengecil dan tidak bekerja lagi). Dari ovari menjulur oviduct
panjang berkelok-kelok, berlubang pada bagian cronial dengan bentuk
corong. Lubang oviduct disebut ostium abdomanalis.
Fertilisasi terjadi di dalam tubuh dengan jalan mengadakan kopulasi.
Waktu kopulasi, sperma dan ovum saling menempel, sehingga sperma yang
keluar langsung masuk ke dalam proctodoeum yang betina, untuk kemudian
menuju oviduct. Organ reproduksi betina hanya terdiri dari satu ovarium
sebelah kiri. Tuba merupakan oviduct bagian rustral, terdapat kelenjar . 4. Sistem Saraf
Berikut ini merupakan susunan saraf pada burung adalah: Otak dan sumsum belakang.
Otak dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:
Otak besar. Pada otak besar tidak banyak mempunyai neuron dan bentuknya juga tidak berlipat-lipat.
Otak kecil. Pada otak kecil mempunyai perkembangan yang berguna
sebagai pengatur keseimbangan pada waktu terbang atau melayang-layang.
Otak tengah. Pada otak tengah mempunyai perkembangan yang berguna sebagai fungsi penglihatan.
Sumsum lanjutan.
Indra perasa terdapat kuncup-kuncup perasa pada lidah dan atap rongga
mulut. Indra ini memungkinkan aves memilih makanannya. Kemampuan
memilih makanan ini dibantu oleh reseptor tekanan pada paruh dan lidah.
Organon visus relatid besar dan tajam dalam kemampuan observasi.
Indra pendengar berupa telinga yang terbagi atas tiga rongga yakni
rongga luar, tengah, dan dalam. Kelenjar endokrin terdiri atas:
glandulae pituitaria atau hypophysa sebagai ‘the master of glands’,
terletak pada dasa otak ujung infundibulum: Glandulae thvroidea yang
terletak di bawah vena jugularis dekat asal cabang arteri subclavia dan
arteri carotis. 5. Sistem sirkulasi
Alat sirkulasi berupa jantung yang terdiri dari 4 ruangan dengan
sekat sempurna, arteri dan vena. Sistem sirkulasi pada aves sama seperti
manusia. Sirkulasi darah pada aves : darah dari vena kava masuk pada
atrium kanan, lalu ke ventrikel kanan. Kemudian darah dipompa ke
paru-paru melalui pulmonalis lalu menuju ke ventrikel kiri, darah
dipompa ke seluruh tubuh melalui aorta. 6. Sistem rangka Struktur rangka
Burung memiliki struktur tulang yang beradaptasi untuk terbang.Adaptasi
tulang burung adalah sebagai berikut :
• Burung memiliki paruh yang lebih ringan dibandingkan rahang dan gigi pada hewan mamalia.
• Burung memiliki sternum (tulang dada) yang pipih dan luas,berguna sebagai tempat pelekatan otot terbang yang luas.
• Tulang-tulang burung berongga dan ringan .Tulang-tulang tersebut sangat kuat karena memiliki struktur bersilang.
• Sayap tersusun dari tulang-tulang yang lebih sedikit dibandingkan
tulang-tulang pada tangan manusia.Hal ini berfungsi untuk mengurangi
berat terutama ketika burung terbang.
• Tulang belakang bergabung untuk memberi bentuk rangka yang padat,terutama ketika mengepakkan sayap pada saat terbang.
Burung juga memiliki tulang-tulang yang khas yang sesuai untuk
terbang.Anggota depan berubah fungsi menjadi sayap.Tulang dan dada
membesar dan memipih sebagai tempat melekatnya otot-otot dan sayap.Hal
ini memungkinkan burung untuk terbang. b) Fungsi Rangka
Berikut fungsi rangka pada burung perkutut :
• Tengkorak : Melindungi otak dan isi kepala
• Tulang leher : Untuk menghubungkan ke tempurung kepala
• Tulang lengan : Untuk menggerakkan sayap
• Tulang hasta : Tulang sayap yang menghubungkan dengan tulang lengan
• Tulang pengumpil : Tulang sayap yang menghubungkan dengan tulang lengan
• Korakoid : Penghubung tulang dada
• Tulang dada : Tempat melekatnya oto untuk terbang
• Tulang rusuk : Tulang yang melindungi isi perut
• Pelvis : Penghubung tulang ekor
• Tulang ekor : Tulang penghubung dengan kloaka
• Tulang kering : Penghubung tulang paha kebetis
• Tulang paha : Untuk persendian.
Demikianlah artikel morfologi dan anatomi burung. Mudah-mudahan bermanfaat ya,..
Ciri-ciri Reptil
Kelas Reptil memiliki ciri khusus untuk membedakan dengan hewan vertebrata lain, diantaranya : a. Kelenjar kulit
Reptil pada dasarnya hanya memiliki sedikit kelenjar kulit
dikarenakan ada sisik epidermal kering pada reptil. Misalkan pada ular
dan kadal yang kulitnya kadangkala berganti kelenjar mukus dan kelenjar
kloaka pada buaya berfungsi selama masa bercumbu. Beberapa kadal juga
memiliki kelenjar endokrin didekat kloaka di masa kawin. Kadal ini
memiliki lubang-lubang disebut sebagai lubang preanal atau lubang femoral, umumnya pada betina lebih kecil atau ditemukan hanya pada pejantan. Kelenjar ini menjadi sangat aktif pada musim kawin. b. Sisik epidermal
Sisik epidermal terlihat jelas pada kadal dan ular. Sisik epidermal
secara terus menerus diproduksi oleh karena pertumbuhan dari lapisan
stratum germinativum epidermis dan umumnya berlipat sehingga menjadi
tumpang tindih satu sama lain. Ketika lapisan sisik epidermal tumbuh
sempurna atau secara utuh, akhirnya menjadi terpisah dari stratum
germinativum dan tampak sebagai benda mati. Ular dan kadal
sisik-sisiknya berganti dikenal dengan proses ekdisis. Sebelum
berlangsung proses ekdisis, sisik-sisik baru yang menggantikan sisik
yang tua sudah terbentuk. Pergantian kulit pada ular dilakukan secara
sekaligus, berbeda dengan kadal, buaya, penyu dan kura-kura, serta
tuatara yang melepasnya dalam bentuk potongan dan serpihan c. Gigi
Pada kura-kura dan penyu tidak memiliki gigi sama sekali, tetapi
diganti dengan lapisan tanduk baik di rahang atas maupun bawah seperti
layaknya paruh burung. Reptilia lain umumnya memiliki gigi dan
berkembang baik. Gigi segera diganti jika tanggal. Pada crocodilia
giginya lebih seragam, berbentuk kerucut, kelengkapan giginya mengarah
pada gigi tipe thecodant.Sebagian besar kadal memiliki gigi seragam atau homodont. Ada (sedikit) reptilia yang memiliki gigi seri, taring dan geraham, sehingga pertumbuhan gigi ini mengarah ke tipe heterodont.
Sebagian kecil kadal memiliki gigi yang tumbuh pada langit-langit
mulut, tetapi umunya melekat pada rahang. Tipe gigi pada reptil terbagi
menjadi dua , yaitu ; tipe acrodont, hanya melekat pada rahang sehingga tidak terletak pada lubang rahang. Yang kedua adalah tipe Pleurodont, yaitu gigi berada dan melekat pada sisi dalam rahang. d. Alat gerak (appendages) dan lokomasi
Reptile selama sejarah evolusinya telah menggunakan berbagai macam
gerakan, ada yang dapat berenang, berjalan atau berlari di daratan,
menggali liang, memanjat dan bahkan dapat meluncur di udara. Contoh
terbaik tipe dasar tungkai reptilian adalah pada kadal. Setiap tungkai
biasanya memiliki 5 jari dan setiap jari bercakar. Banyak kadal dapat
berlari dengan 4 tungkai, tetapi ada yang hanya menggunakan 2 tungkai
belakang saat berlari. Ada kadal yang mampu memanjat permukaan vertical
misalnya pada kelompok tokek karena ada alat tambahan berupa kait.
Beberapa kadal dari genus Draco mampu meluncur di udara, karena
meiliki kulit tambahan seperti jarring yang lebar di setiap sisi tubuh
tetapi tidak memiliki tungkai. Dua pasang tungkai pada kadal tidak
selalu pentadaktil, terkadang jari-jari pada satu atau kedua pasang
tungkai menghilang. Kadal tak bertungkai dikelompokkan dalam family
Ellidae atau family Anguidae sehingga nampak seperti ular. Buaya mampu
berjalan di atas tanah sebaik berenang di air. Mungkin jaringan selaput
antar jari tersebut bervariasi, akan tetapi kecepatan di air di
sempurnakan oleh gerakan tubuh mengombak ke samping.
Reptil yang teradaptasi sangat baik untuk kehidupan akuatik adalah
kura-kura laut. Tungkainya termodifikasi menjadi sirip, kuku mereduksi
atau tidak ada. Kura-kura tanah memiliki tungkai yang kuat dan mampu
mengangkat tubuh untuk bergerak. Kura-kura laut dan air tawar dapat
merubah berat badannya secara spesifik, sehingga mampu bertahan dalam
air pada kedalaman tertentu, dapat mengambang di permukaan atau bergerak
di dasar kolam. Kemungkinan ini dicapai dengan merubah volume udara di
paru-paru dan dengan menambah atau mengurangi jumlah air yang disimpan
di kloaka.
Gerakan melata pada ular adalah hal yang menarik. Ternyata ular
melata bergerak dengan cara berbeda. Ada 4 tipe gerakan maju, yaitu
berombak horizontal, rectilinear, concertina, dan sidewinder. Rattlesnake dan ular berbisa memiliki lubang sensor khusus di setiap sisi kepal. Sistem Pencernaan
Pada sistem pencernaan dibedakan antara tractus digestivus dan glandula digestoria. a. Tractus Digesntivum
Terdiri dari: cavum oris, pharynx, esophagus, vetriculus, intestinum tenve, cecum, intestinum crassum dan cloaca.
Didalam cavum oris terdapat dentes yang berbentuk canus. Dentes ini
berbentuk pleurodont, artinya menempel pada sisi samping gingiva,
sedikit melengkung ke arah medial cavum oris.
Selain itu dalam cavum oris terdapat lingua yang berpangkal pada Os
hyldeum di sebelah caudal cavum oris, ujungnya bersifat befida. b. Glandula digestaria
Terdiri dari hepar dan pancreas, empedu yang dihasilkan oleh hepar ditampung kantong yang disebut vesica fellea.
Hepar terdiri atas 2 lobi, yaitu sinister dan dexter dan berwarna
coklat kemerahan. Vesica fellea terletak pada tepi coudal lobus dexter
hepatis.
Pancreas terletak dalam suatu lengkung antara ventriculus dan
duodenum. Ductus cysticus dari vesica fellea menuju jaringan pancreas
bergabung dengan ductulli pancreatici, kemudian keluar menjadi satu
ductus yang besar disebut hepato- pancreaticus atau ductus choledochus
yang bermuara pada duodenum.
Ventriculus terikat pada dinding tubuh dengan perantaraan suatu alat
penggantung yang disebut mesogastrium. Kemudian alat penggantung
instestinum tenue disebut mesenterium, alat penggantung intestinum
crassum (rectum) disebut mesorectum. Antara permukaan dorsal hepar dan
ventriculus terdapat suatu lipatan tipis yaitu omentum gastrohepaticum.
Omentum ini memanjang ke caudal disebut omentum duodeno- hepaticum yang
menghabungkan hepar dengan duodenum. Sistem Respirasi
Umumnya reptilia mempunyai trachea yang panjang dimana dindingnya dilengkapi oleh sejumlah cincin cartilago.
Larinx terletak di ujung anterior trachea. Dinding larinx ini dilengkapi oleh cartilago cricoida dan cartilago anytenoidea.
Kearah posterior trachea membentuk percabangan (bifurcatio) menjadi
bronchus kanan dan bronchus kiri, yang masing- masing menuju ke pulmo
kanan dan pulmo kiri.
bagian internal pulmo terbagi tidak sempurna dan menjadi 2 bagian,
yaitu bagian anterior berdinding saccuter sedang bagian posterior
berdinding licin, tidak vasculer dan berfungsi terutama untuk reservoir.
Pada ular umumnya pulmo mempunyai lekukan- lekukan yang asymetris, dan
pulmo kanan selalu sangat pamang. Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi pada reptil berupa ginjal, paru- paru,kulit dan
kloaka. Kloaka merupakan lubang untuk mengeluarkan zat-zat hasil
metabolisme. Sistem Reproduksi
Jantan
– Memiliki alat kelamin khusus : hemipenis
– Sepasang testis
– Memiliki epididimis
– Memiliki vas deferens
Betina
– Memiliki sepasang ovarium
– Memiliki saluran telur (oviduk)
– Berakhir pada saluran kloaka
Reptil betina menghasilkan ovum di dalam ovarium. Ovum kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju kloaka.
Reptil jantan menghasilkan sperma di dalam testis. Sperma bergerak di
sepanjang saluran yang langsung berhubungan dengan testis, yaitu
epididimis. Dari epididimis sperma bergerak menuju vas deferens dan
berakhir di hemipenis. Hemipenis merupakan dua penis yang dihubungkan
oleh satu testis yang dapat dibolak-balik seperti jari-jari pada sarung
tangan karet. Pada saat kelompok hewan reptil mengadakan kopulasi, hanya
satu hemipenis saja yang dimasukkan ke dalam saluran kelamin betina.
Ovum reptil betina yang telah dibuahi sperma akan melalui oviduk dan
pada saat melalui oviduk, ovum yang telah dibuahi akan dikelilingi oleh
cangkang yang tahan air. Hal ini akan mengatasi persoalan setelah telur
diletakkan dalam lingkungan basah. Pada kebanyakan jenis reptil, telur
ditanam dalam tempat yang hangat dan ditinggalkan oleh induknya. Dalam
telur terdapat persediaan kuning telur yang berlimpah.
Hewan reptil seperti kadal, iguana laut, beberapa ular dan kura-kura
serta berbagai jenis buaya melewatkan sebagian besar hidupnya di dalam
air. Namun mereka akan kembali ke daratan ketika meletakkan telurnya. Sistem Peredaran Darah
Terdiri dari 2 atria, yaitu atrium dextrum dan sinistrum, 2
ventriculus yaitu ventriculus dexter serta ventriculus sinister, dan
sinus venosus.
Atrium dextrum dipisah dengan atrium sinistrum oleh septum atriarum.
Antara atrium dan ventriculus ada sekat yang disebut apertura
atriovenricularis dengan katup valvula atrioventricularis.
Ventriculus dexter dipisah dari ventriculus sinister oleh septum
ventriculorum ialah tidak sempurna sehingga darah di ventriculus dexter
dan sinister untuk sebagian masih tercampur.
Dari ventriculus dexter keluar areus aortae sinister yang membelok ke
kiri, dan arteria pulmanalis yang bercabang dua masing- masing ke
pulmo. Dari ventruculus sinister keluar arcus aortae dexter yang
membelok ke kanan dan mempercabangkan sebuah arteria yang berjalan ke
arah cranial yaitu arteria carotis communis.
Arteria carotis communis ini akan bercabang dua menjadi arteria carotis
communis dexter dan sinister yang masing-masing baik dexter maupun
sinister akan bercabang lagi menjadi arteria carotis externa dan
interna.
Arteria carotis communis interna kiri akan membuat suatu hubungan
dengan arcus aortae sinister. Arcus aortae dexter dan sinister,
masing-masing berjalan ke caudal dan keduanya bertemu di medial untuk
menjadi satu pembuluh yang besar disebut aorta dorsalis.
Sebelum kedua arcus aortae ini bertemu, arcus aortae dexter terlebih
dulu mempercabangkan arteria esophagus yang menuju ke esophagus,
kemudian juga mempercabangkan arteria subelavia dexta dan sinistra yang
menuju ke extremitas anterior.
Sinus venosus menerima darah dari vanae besar, ialah vena cova
superior dexta dan sinistra, dan vena cava inferior yang datang dari
bagian caudal tubuh setelah menerima vena hepatica terlebih dulu. Dari
sinus venosus darah kemudian menuju ke atrium dextrum. Yang masuk ke
atrium sinistrum ialah vanae pulmonalis yang berisi darah arterial dari
pulmo.
Jantung adalah organ khusus yang memiliki fungsi untuk
memompa darah. Jantung tersusun atas otot-otot khusus yang tidak merasa lelah
walaupun terus berdenyut. Otot-otot ini dapat terus berkontraksi dan
berelaksasi walaupun tanpa kesadaran individu tersebut. Jantung bekerja karena
adanya aliran listrik khusus yang menstimulasi jantung untuk berdenyut. Itulah
sebabnya apabil ada seseorang yang mengalami gagal jantung, dokter akan membanu
kerja jantungnya dengan memberikan kejutan listrik.
Hewan-hewan vertebrata memiliki anatomi jantung yang
berbeda-beda. Perbedaan tersebut menyesuaikan dengan ukuran, aktivitas, dan
habitat dari hewan-hewan tersebut. Hewan yang berukuran lebih besar akan
memiliki ukuran jantung yang lebih besar pula. Berikut ini adalah perbedaan
struktur jantung pada ikan, amfibi, reptil, burung, dan mamalia dilihat dari
jumlah ruang jantung serta model peredaran darah yang terjadi padanya.
Perbandingan ruang jantung ikan, amfibi, reptil, burung, dan mamalia
Jantung ikan
Jantung ikan hanya terdiri atad 2 ruang jantung saja, yaitu
1 serambi dan 1 bilik. Aliran peredaran darah dari ikan juga lebih sederhana
dibandingkan dengan hewan vertebrata yang lain. Darah kotor akan dipompakan
dari bilik menuju insang untuk mendapat pasokan oksigen. Kemudian darah ini
akan langsung mengalir ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung dengan memasuki
bagian serambi.
Jantung amfibi
Amfibi memiliki 3 ruang jantung, yaitu 2 serambi dan 1
bilik. Darah kotor dari seluruh tubuh akan masuk serambi kanan kemudian menuju
bilik. Dari bilik darah akan dipompa menuju paru-paru untuk mendapat pasokan
oksigen kemudian kembali ke jantung dengan memasuki serambi kiri. Dari serambi
kiri darah akan masuk ke bilik dan dipompakan ke seluruh tubuh kembali. Bila diperhatikan
pada daerah bilik terdapat sedikit pencampuran antara darah kotor dan darah bersih
karena bilik jantung amfibi hanya 1 saja.
Jantung reptil
Jantung reptil terdiri atas 4 ruang seperti jantung mamalia,
namun terdapat sekat yang belum sempurna (lubang) pada daerah serambinya. Lubang
ini disebut dengan nama foramen panizzae. Darah kotor dari seluruh tubuh akan
masuk serambi kanan, kemudian menuju bilik kanan dan dipompa menuju paru-paru. Dari
paru-paru, darah bersih akan masuk serambi kiri, kemudian bilik kiri untuk
selanjutnya dipompa menuju seluruh tubuh. Adanya sedikit lubang pada bagian
serambi ini memungkinkan terjadinya sedikit pencampuran darah bersih dan kotor
pada bagian serambi.
Jantung burung dan mamalia
Jantung burung dan mamalia memiliki struktur yang serupa,
yaitu 4 ruang jantung yang sempurna. Adanya sekat jantung yang sempurna menjadikan
peredaran darah bersih dan kotor dapat berlangsung dengan sempurna tanpa
pencampuran keduanya. Darah kotor akan masuk serambi kanan, menuju bilik kanan,
menuju paru-paru, menuju serambi kiri, kemudian bilik kiri untuk akhirnya
dipompa menuju seluruh bagian tubuh.
Bagi kalian yang belum tau apa
itu anatomi di posting kali ini akan sedikit dibahas mengenai apa itu Anatomi.
Anatomi berasal dari bahasa Yunani ἀνατομία anatomia,
dari ἀνατέμνειν anatemnein, yang
berarti memotong. Anatomi adalahadalah cabang dari biologi yang
berhubungan dengan struktur dan organisasi dari makhluk hidup.Anatomihewan juga disebut sebagaianatomi perbandinganatau
morfologi hewan jika mempelajari struktur berbagai hewan, dan disebutanatomi khususjika
hanya mempelajari satu jenis hewan saja contohnya Anatomi Ikan berarti hanya
mempelajari tentang ikan saja.
DEFINISI IKAN (PISCES)
Bertulang belakang
(termasuk vertebrata), habitatnya perairan, bernapas dengan insang (terutama),
bergerak dan menjaga keseimbangan tubunya menggunakan sirip-sirip, bersifat
poikilotermal.
MORFOLOGI
(Bentuk Tubuh) IKAN
Bervariasi sekali,
tetapi morfologi dasarnya adalah terdiri darikepala, badan, dan ekor, serta bentuk umumnya yaitu
: bilateralsimetri,
dan nonsimetri.
SISTEM ANATOMI
PADA IKAN
Ada 10 sistem anatomi pada tubuh ikan :
1.Sistem penutup
tubuh (kulit) : antara lain sisik, kelenjar racun, kelenjar lendir,dan sumber-sumber pewarnaan.
3.Sistem rangka
(tulang) : tempat melekatnya otot; pelindung organ-organ dalam dan penegak tubuh.
4.Sistem pernapasan
(respirasi): organnya terutama insang; ada organ-organ tambahan.
5.Sistem peredaran
darah (sirkulasi) : - organnya jantung
dan sel-sel darah.
- mengedarkan O2, nutrisi, dsb.
6.Sistem pencernaan :
organnya saluran pencernaan dari mulut – anus.
7.Sistem saraf :
organnya otak dan saraf-saraf tepi.
8.Sistem hormon :
kelenjar-kelenjar hormon; untuk pertumbuhan, reproduksi, dsb.
9.Sistem ekskresi dan
osmoregulasi : organnya terutama ginjal.
10.Sistem reproduksi dan embriologi : organnya gonad
jantan dan betina.
Terdapat
hubungan yg sangat erat antara ke 10 sistem
anatomi tersebut jika salah satu sistem tidak berfungsi dengan
semestinya maka akan mengakibatkan keterhambatan bahkan kematian, salah
satu contoh keterkaita tersebut adalah :
- menentukan cara bergeraknya mempengaruhi bentuk
tubuh
- sistem urat daging dan sistem rangka
- O2 dari perairan ditangkap olehsistem pernafasan
dan peredaran darah dibawa ke seluruh
tubuh melalui